CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

tata's photos

Rabu, 23 April 2008

Wanita dan Malu


Wanita memiliki karakteristik yang membedakannya dari laki-laki, yaitu rasa malu. Dengan berbekal kesucian fitrah ini mereka ikut meramaikan dunia bersama laki-laki, yakni dengan mempersiapkan dan mendidik generasi penerus. Al-Quran telah mengabadikan sifat terpuji ini ketika memberitakan seorang putri nabi Syu'aib : " Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita itu berjalan kemalu-maluan, ia berkata, 'sesungguhnya bapakku memanggil kamu agar ia memberikan balasan terhadap ( kebaikan ) mu memberi minum ( ternak ) kami'. " ( Al Qashas 25 ) Puteri ini datang dengan begitu malu kepada musa karena bapaknya. Dia bicara seperlunya dan tidak dibuat-buat, suatu kesucian fitrah yang murni. Bukannya berdandan dan bersikap memancing perhatian. Misalnya saja dandanan yang seronok lagi "berani". Perilaku seperti ini bukan dari hasil didikan islam tetapi didikan setan yang menjerumuskan mereka ke lembah kesengsaraan hidup di dunia dan akhirat. Inilah yang dikehendaki oleh musuh-musuh islam. Tidak ada suatu kemaksiatan pun kecuali diawali oleh hilangnya rasa malu. Nabi SAW, "Jika kamu tidak malu, berbuatlah sesukamu".


Malu yang tercela, jika malu menjadi diletakkan tidak pada tempatnya, maka malu menjadi tercela. Contohnya : malu belajar ilmu agama, malu shalat berjama'ah, malu memakai jilbab, malu berkumpul dengan teman-teman shalih, malu tidak merokok, dan malu tidak bermain musik, dsb.

Maka benarlah ungkapan yang menyatakan: malunya seseorang yang tidak pada tempatnya adalah kelemahan. Malu yang tercela menjadikan seseorang melalaikan dan meremehkan hak-hak sesama. Sejatinya ini bukan malu tetapi kelemahan dan ketidakberdayaan.


Semoga kita dijauhkan dari hal-hal yang buruk. Amin.

0 komentar:

followers